Rabu, 06 Januari 2010

TRANSLATION

Penelitian yang Mendukung Digunakannya Model Pengembangan Sekolah dan Pelaksanaan Pendidikan Pedagogi untuk Memenuhi Seluruh Kebutuhan Murid

Model Pengembangan Sekolah (MPS) diimplementasikan seluas-luasnya sebagai program yang telah digunakan secara akademis bagi anak murid yang luar biasa dan juga untuk murid pada umumnya. MPS menyediakan pengalaman belajar yang telah diperluas dan standar belajar yang lebih tinggi untuk anak murid melalui tiga tujuan: mengembangkan bakat anak, menuediakan level tinggi dalam pengalaman belajar anak, dan menyediakan pembelajaran yang canggih melalui minat siswa.

Sekarang ini, MPS lebih dikenal sebagai Pembelajaran Renzulli (PR) yang mengutamakan minat siswa, cara belajar, dan hasil belajar lalu mencocokkan hal tersebut menjadi sesuatu yang unik dalam pengalaman belajar siswa. PR juga menawarkan sesuatu untuk membantu siswa dalam membuat proyek didalam belajar dan juga sebagai alat bantu guru untuk mengatasi ketidaksesuaian belajar siswa sehingga guru dapat mendapat kecocokan diantara minat, gaya belajar, dan hasil belajar sisiwa yang mungkin berbeda.

Studi terpisah tentang MPS telah mendemonstrasikan keefektifan dari model ini di sekolah dengan penggunaan pendekatan sosioekonomis dan pola organisai yang tepat. MPS telah diadopsi oleh lebih dari 2.500 sekolah di seluruh negara dan program-program pembelajaran yang menggunakan MPS telah dilaksanakan secara intenasional. Keefektifan dari model ini telah dipelajari selama lebih dari dua puluh tahun melalui riset dan studi lapangan yang berhubungan dengan topik-topik berikut:

1. Riset yang berhubungan dengan Produktivitas Kreatif Siswa (Burns, 1987; Delcourt, 1993; Gubbins, 1982; Newman, 1991; Reis & Renzulli, 1982; Starko, 1986);

2. Riset yang berhubungan dengan Pengembangan Personal dan Sosial (Olenchak, 1991);

3. Penggunaan MPS dalam Populasi Berkebutuhan Khusus (Baum, 1988; Baum, Renzulli, & Hebert, 1999; Emerick, 1988; Taylor, 1992);

4. Penggunaan MPS sebagai Dasar Kurikuler (Karafelis, 1986; Reis, Gentry, & Maxfield, 1998; Reis, 2005; Reis & Forgaty, 2006);

5. Riset yang berhubungan dengan Gaya Belajar dan Kurikulum (Imbeau, 1991; Reis, 1993); dan

6. Riset Longitudinal terhadap MPS (Delcourt, 1993; Hebert, 1993; Westberg, 1999).

Riset-riset dalam MPS tersebut menyebutkan bahwa model tersebut sangat efektif dalam memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi terhadap siswa dengan menggunakan bermacam-macam cara yang bisa membuat siswa lebih memahami masalah di sekolah. Studi-studi tersebut juga menyebutkan bahwa pedagogi didalam MPS dapat digunakan sebagai jalan menuju prestasi belajar siswa jika dilaksanakan dalam pola belajar yang luas dan beragam. Penjabaran tentang hal-hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1, serta pembahasan lanjutan berikut.

Tabel 1

Rangkuman Hasil Riset tentang Studi yang berhubungan dengan MPS dan Pembelajaran Renzulli

Pengarang, Tahun

Judul

Sampel / Contoh

Hasil Riset

Produktivitas Kreatif Siswa

Gubbins, 1982

Model: Karakter dari Bakat Siswa

E

N=770

· Konsep diri yang akademik memperkirakan keterlibatan siswa dengan hasil perkembangan; banyak siswa yang tidak bisa mengatur waktu dan memiliki masalah dalam mengembangkan ide.

Reis, 1981

Sebuah Analsis dari Produktivitas Siswa Luar Biasa didalam Partisipasi Belajar

E

N=1,280

· Siswa yang memiliki bakat luas (5-20%) menghasilkan kualitas yang sama jika dibandingkan dengan siswa diatas 3-5% dari populasi.

Schack, 1986; Starko & Burns, 1991

Produktivitas Kreatif dan Kemampuan Diri didalam Siswa

E,M

N=294

· Kemampuan diri adalah faktor penting didalam investigasi independen

Starko, 1986

Efek Model Identifikasi terhadap Produktivitas Kreatif dan kemampuan Siswa

E

N=103

· Jumlah hasil kreatif yang terdapat di sekolah memiliki peran yang signifikan dalam meprediksi kemampuan diri siswa

Baum, 1988

Program Pengembangan untuk Siswa Luar Biasa yang Memiliki Kesulitan Belajar

E

N=7

· Studi Tipe III digunakan sebagai intervensi dengan kemampuan tinggi, memahami siswa yang memilki keterbatasan, meningkatkan perilaku siswa, dan dalam menigkatkan kepercayaan diri siswa.

Newman, 1991

Dampak dari Model Bakat yang Tak Terbatas terhadap Produktivitas Siswa Kreatif

E

N=147

· Siswa yang telah dilatih didalam Model Bakat Terbatas lebih suka mengadakan investigasi independen dibandingakn siswa yang tidak mengikuti latihan.

Hebert, 1993

Dampak Jangka Panjang dari Pengalaman Sekolah Dasar terhadap Produktifitas Kreatif

S

N=9

· Lima Penemuan Utama: Minat Siswa Tipe III menyebabkan rencana sekunder, hasil kreatif diperlukan di sekolah, pengurangan kreativitas selama dalam pengalaman belajar, Tipe III menghasilkan latihan yang bagus untuk produktivitas lanjutan, karakter non-intelektual dengan siswa tetap konsisten.

Delcourt, 1993

Produktivitas Kreatif diantara Siswa Sekolah Tingkat Dua: Mengkombinasikan antara Energi, Minat, dan Imajinasi

S

N=18

· Riset mendukung konsep bahwa orang dewasa dan pemuda dapat menjadi produser informasi, sebaik konsumen.

Westberg, 1999

Pembelajaran Longitudinal dari Siswa yang Berpartisipasi didalam Program berdasarkan pada Trias Model Pengembangan

E,S

N=15

· Siswa mempertahankan minat dalam wktu lama dan tetap terlibat didalam pekerjaan yang kreatif dan produktif.

Populasi Spesial dan Isu Afektif

Baum, 1988

E

N=112

· MPS merekomendasikan sebgai salah satu cara untuk mencocokkan kebutuhan khusus yang unik pada diri siswa luar biasa dengan kekurangmampuan dalam belajar.

Baum, Hebert, & Renzulli, 1999

Siswa yang Memiliki Keterbelakangan

E,M

N=17

· Mengetahui ketidakmampuan yang berkebalikan melalui penggunaan MPS Tipe III

Emerick, 1988

Kekurangan Prestasi Akademik pada Siswa Luar Biasa

H+

N=10

· Untuk mengatasi masalah kekurangan prestasi akademik pada siswa luar biasa, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:

1. Minat kepada hal di luar sekolah

2. Orang Tua

3. Tujuan yang berhubungan dengan prestasi akademik

4. Guru

5. Perubahan dari diri sendiri

Olenchak, 1991

Dampak Pelaksanaan Program terhadap Siswa Luar Biasa

P,E

N=108

· Studi mendukung penggunaan MPS sebagai alat pencocokkan kebutuhan pendidikan dengan kemampuan siswa.

Heal, 1989

Persepsi Siswa Luar Biasa: Sebuah Analisis Studi Kasus Perbandingan

E

N=149

· MPS diasosiasikan dengan pengurangan didalam efek negatif pelabelan.

Reis, Schader, Milne, & Stephens, 2003

Musik dan Pikiran: Penggunaan Pengembangan Bakat untuk Pemuda Dewasa dengan Sindrom Williams

S

N=16

· Penggunaan pengembangan bakat yang berpusat pada minat, kekuatan, dan gaya belajar untuk bisa menjadi sukses dengan Sindrom Williams

MPS sebagai Pengaplikasian terhadap Perubahan Sekolah

Olenchak, 1988

Perubahan Sekolah melalui Pendidikan Luar Biasa: dampak terhadap Perilaku Siswa Sekolah Dasar dalam Belajar

P,E

N=1,935

· Perubahan positif perilaku siswa melalui pembelajaran luar biasa dan sekolah pada umumnya.

Olenchak, 1988; Olenchak & Renzulli, 1989

Model Pengembangan Sekolah dalam Sekolah Dasar: Sebuah Studi dari Tahapan Implementasi dan Dampak terhadap Pendidikan

P,E

N=236 guru

N=1,698 murid

· MPS berkontribusi terhadap peningkatan perilaku dari guru, orang tua, dan administrator melalui pendidikan untuk siswa yang memiliki kemampuan tinggi.

Cooper, 1983

Perilaku Administrator terhadap Program Luar Biasa yang berdasarkan pada Tiras Model Pengembangan: Studi Kasus dalam Pengambilan Keputusan

8 daerah

N=32

· Administrator menemukan bahwa MPS mempunyai dampak tehrhadap siswa.

Reis, Gentry, & Maxfield, 1998

E

2 sekolah

N=120 guru

· Metode digunakan oleh guru yang meliputi: isi dan metode yang canggih, kosakata yang banyak, perangkat disiplin otentik, referensi terpercaya, dan pemecahan masalah.

Modifikasi Kurikulum; Tipe Pembelajaran dan Hasil

Imbeau, 1991

Perilaku Guru melalui Penyesuaian Kurikulum

P,E,M,S

N=166

· Perbandingan antara perilaku guru melalui penyesuaian kurikulum yang mengindikasikan kebutuhan tambahan terhadap variabel yang mendukung digunakannya penyesuaian strategi penataan ruang kelas.

Kettle, Renzulli, & Rizza, 1997

Menjelajahi Instrumen Ekspresi

E,M

N=3,532

· Sebelas faktor prosedur analisis: komputer, servis, dramatisasi, artistik, audi/visual, tulisan, komersial, oral, manipulasi, musikal, dan vokal.

Pengaplikasian MPS didalam Kurikulum dan Hubungannya terhadap Peningkatan Prestasi

Karafells, 1986

Dampak dari “Tri-Art Drama” Kurikulum terhadap Kemampuan Membaca Siswa dengan Ragam Tingkatan Kemampuan Kognitif

E,M

N=80

· Siswa mendapatkan pelakuan tentang pengalaman yang dengan baik dilakukan dalam tujuan mendapat prestasi.

Eleck, 2005

Mengimplementasikan Pembelajaran Renzulli didalam Pengembangan Program dan Kelas

E,M

N=200

· Siswa yang didalam program lanjutan dengan sukses menggunakan Pembelajaran Renzulli dengan sumber daya yang bermutu.

Eleck, 2006

Sebuah Studi Kasus tentang Proses Pembelajaran Menggunakan Pembelajaran Renzulli sebagai Referensi

E,M

N=200

· Setelah 16 minggu, siswa yang berpartisipasi didalam Pembelajaran Renzulli 2-3 jam per minggu mendemonstrasikan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam kemampuan membaca dibanding siswa yang tidak mengikuti Pembelajaran Renzulli.

*P= Tingkat primer, K-2; E=Tingkat dasar, 3-5; M=Tingkat menengah, 6-8; H=Sekolah tingkat menengah atau tingkat tinggi, 9-12; PS=Tingkat lanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar